NYUMBANG CUTIK

Ucapan Terima Kasih Jak Menteri Dalam Negeri Jendral (Pur.) Rudini jama Tokoh Adat way Mengaku Suntan Pemuka waktu peresmian Kabupaten Lampung Barat tanggal 24 September 1991. kontribusi masyarakat Way Mengaku menyerahkan tanah adat seluas 32 Ha untuk kepentingan lokasi perkantoran Pemda Lampung Barat.

Wacana terjadi pemekaran ni Lampung Barat ji senangun jak tumbai radu kedengisan jama masyarakat rik haga betul-betul terwujud di masyarakat terutama waktu zamani Alimuddin Umar, SH ngejabat sebagai ketua DPRD Provinsi Lampung.

Zaman dinana kik maksalah wat kampanye Golkar rangni yaddo dilambanni Huzairin tepatni di simpang serdang waktu seno simpang serdang lamban ampai cutik ireh,.. disan wat wacana jak Alimuddin Umar, SH aga menempatkon posisini pusat perkantoran untuk Lampung Barat yaddo di Atar Kudan, Pekon Way Mengaku kik tanno ajo yaddo komplek Perkantoran Pemda.

Nyak aga cerita cutik muneh berdasarkon warah jak sai tuha-tuha bahwa Way Mengakuji wat Persawahan Kering, rang kak aga busaha bedarak kidang syaratni kak radu jak 3 tahun harus maleh rang, tujuanni tanoh sai jak tigarap mawek terlalu tandus istilahni mungkin tipermuda kondisi tanoh yaddo tisani pulan luot semetara, kepemilikanni atar seno deni masyarakat Way Mengaku secara keseluruhan secara hadat istiadat.

Selanjutni muloh luwot mit di rencana pemekaran seno, yaddo waktu kampanyeno tuha-tuha hadat sai wat di Way Mengaku dikumpulkonni. Alhamdullillah 5 (lima) tuha hadat kumpul sunyin daleh setuju jama wacana seno, sebalikni atas kebaikan 5 (lima) tuha hadat yaddo nantini Alimuddin Umar no aga ngejamin bahwa anakni sumbai lima kemeno aga tiangkat jadi PNS. Kidang Allhamdulillah sampai tanno janji seno tinggal janji ria. gelarni masyarakat pekon mawek pandai kung haga nyani perjanjian diatas segel sai ngedok kekuatan hukum ingkah percaya di ralisni janji (lugu rik jujur seno sifani masyarakat pekon) makung pandai haga bebuhungan.

Tanoh sai diserahkon masyarakat Way Mengaku sebetulni sebelah timur masyarakat Way megaku sebagi-bagi dibatasi oleh kepemilikanni tuha-tuha hadat yaddo di sepanjang jalan Flamboyan alamatni kik tanno, sedangkan sebelah barat seunyinni sampai batas way robok jak pingger relaya diserahkon di Pemerintah sebagai Hibah, kidang kenyataanni waktu pengukuran pihak-pihak sai ikut ngebagi tanohno mangsa muneh masyarakat mak pandai jak ipa dasarni tian kemeno mangsa tanoh muneh mungkin mani kala dinana tian jadi Pejabat daleh masyarakat Way Mengaku mawek muneh hak usil terhadap kejadian seno.

Seiring perkembangan zaman nyak pernah ngeluleh bukti hibah waktu dinana yaddo Sekdani kikmak salah dinana Mursid Arsyad nyak sengaja mulang jak Jakarta rik barong jama tian telu tokoh adat muneh ngelulehni, juga sampai tanno realisasini masalah bukti hibah seno mawek kik ngedok pak berupa kertas sang kelawing ya mawat, disan mak ngedok maksud api-api kintu in jadi buukti sejarah gaoh bahwa dilom Pembangunan di Lampung Barat ji sekam jak Pekon Way Mengaku turuk muneh ngedok kiprah. walaupun bagini Pemerintah mak ngedok guna kidang bagi sekam balak ireh manfaatni sebagai bukti bahwa sekam juga turuk/ikut NYUMBANG CUTIK atas pembangunan senno.

Antak ijapai warah sekedar cerita masa lampau, kekalau sanak kemeno generasi penerus sai ngelanjutkon kehurikan dipekon Way Mengaku mengerti sejarah mani mejarang sai ketetohan aga ngewarahkeni aga bucerita sementara saksi sejarah radu rata-rata mulang ke Rahmatullah (mak lagi/meninggal duunia).

Wassalam daleh tabik Punnnn sekam jelema mak menalom jaoh kik aga mepintar. kintu bang salah kelitah serta penyawa seno andahni kekurangan sekam sai nyata.

TUHA HADAT


Di masyarakat Lampung khususnya masyarakat Lampung Barat dalam suatu kelompok masyarakat selalu ada pemimpinnya, baik dari kelompok terkecil sampai kepada kelompok terbesar yaitu mas,/kemas s/d suntan.

Selanjutya pemimpin tersebut akrab disapa sebagai TUHA HADAT maksudnya yang dituakan dalam adat istiadat,. selanjutnya apa fungsi dari tuha-tuha adat tersebut yang sebenarnya, adapun fungsinya yaitu untuk mengayomi masyarakat anak buahnya dan masing-masing mempunyai tanggung jawab dan saling keterkaitan diantaranya. seorang Suntan akan mengayomi dibawahnya ada empat orang Raja, demikian juga Seorang Raja mengayomi empat orang Batin dst..... sampai kepada tingkat mas. ini dalam struktur akan tetapi dalam pelaksanaannya secara bersama-sama untuk mengayomi anak buahnya didalam adat-istiadat.

Hakekat kepemimpinan dalam adat istiadat adalah mengayomi, meladeni, melayani menampung masalah, dan memusyawarahkannya serta memutuskan sesuatu dengan hasil keputusan bersama-sama dan selalu diupayakan untuk seadil-adilnya dan didalam masyarakat adat tidak mengenal politik/akal-akalan untuk mencapai sesuatu, apabila itu terjadi maka akan timbul saling curiga dan tidak percaya lagi didalam adat istiadat tersebut. jadi sifatnya terbuka apa adanya saling percaya.

Sifat-sifat Keratuan.
Didalam masyarakat adat kita kenal sebagai ratu, sifat-sifat keratuan biasanya timbul secara alami dan memang dibawa dari lahir sebagai penerus keturunan dalam adat istiadat, sebagai contoh pelayanan ratu yaitu bisa disimbolkan dengan seorang ratu membuat Kopi, Teh, dan Susu, semua yang disuguhkan oleh ratu akan terasa manis, kopi manis, teh manis dan susu juga manis tidak dibeda2kan berdasarkan warnanya semua dibuat manis dan bisa dinikmati oleh masyarakatnya. begitulah simbol atau gambaran untuk pelayanan dari seorang ratu.
Disamping itu ratu juga bermakna lain yang masih terkait yaitu "RAta di TUntun" apabila jiwa-jiwa seorang ratu telah datang memimpin sebuah kelompok adat mudah-mudahan dengan Izin Allah didalam adat - istiadat kelompok tersebut akan tercapai suatu Keadilan dan sering kita kenal istilah RATU ADIL. (rata dituntun maka akan timbul suatu kadilan)

Disamping itu bagaimana pula mewujudkannya?. ini akan tergantung dari sifat-sifat manusia dari masing-masing ratu tuha hadat tersebut, pada dasarnya seorang ratu, suntan, tuha hadat hakekatnya tidak bisa kaya, dalam kehidupan sehari-hari. apalagi seorang pemimpin hadat tersebut berada dilingkungan masyarakatnya, mengapa demikian karena waktu dan hartanya tersita untuk kesejahteraan rakyatnya. Dalam kegiatan-kegiatan adat-istiadat di Pekon, dari pemikiran, sumbangan materi dan waktu seharusnnya dan wajib lebih banyak dari masyarakat pada umumnya. dari situlah maka akan timbul rasa hormat dari rakyatnya, jadi hakekat kehormatan didalam adat istiadat itu karena banyak berbuat. bukan tanpa dasar dan kehormatan juga bukan tujuan akhir karena seorang pemimpin adat tidak menghendaki dihormati, apalagi penghormatan dalam ke pura-puraan.

Demikian sekilas uraian hakekat dari TUHA HADAT ini saya tulis sambil dengar lagu dan ditemani kopi manis, sebagai coret-coretan mengekspresikan pengalaman dalam memimpin hadat istiadat semoga bermanfaat Wassalam.

nambah cutik :
Jadi renolah hakekatni jadi tuha hadat, aga mepayah mesusah nguyunko masyarakat mungkin ani rumpok sa pengorbanan tanpa pamrih ikkah sai Kuasa Tuhan YME sai ngebalosni kik wat kebaikan sai dacook tibagi-bagikon, tabik Pun ngilu mahaf kik mak sai faham.