SEJARAH DAN WILAYAH-2 TEMPAT BERDIRINYA PEKON WAY MENGAKU

Pulau Pinang;

Ini adalah lokasi Pekon Way Mengaku pertama kali, lokasinya berada di Pulau Pinang seberang sawah dibelakang Radio Mahameru dan daerah luarnya sudah berubah nama menjadi Suka Menanti, batas wilayah pertama kali yaitu di Batang Cempedak (bahasa lampungnya batangni nenakan) yang tumbuh di pinggir lapangan Negara Batin Pasar Liwa (Depan Polsek Balik Bukit), batang cempedak tersebut hingga tahun 1990 masih ada dan tumbuh besar batangnya besar ,enjulang tinggi..

Pering Belabar;

Pering belabar ini bertempat di seberang sabah setukung kalau ditarik lurus dari jalan raya dua jalur Liwa Way Mengaku mungkin seberang Kejaksaan Negeri Liwa, disini juga pernah berdiri Pekon Way Mengaku, dan ditandai dengan Pesta Irau, Prasasti tempat rencana menyembelih gadis pada pesta tersebut hingga saat ini masih ada yaitu dikebun kopi Bapak Ilyas berupa batu yang berdiri dan tidak terawat.

Pekonan ;

Lokasi ini bertepatan di Gang Pekonan, didekat jurang mengarah kesawah juga masih ada perkuburan masyarakat pekon dahulu kala, dan pernah berdiri perkampungan Way Mengaku semenjak pindah dari lokasi Pering Belabar .

Pekon Tuha;

Yaitu berada dibelakang perkampungan Way Mengaku saat ini lokasinya yaitu disepanjang jalan dari simpang serdang menuju SDN 1 Way Mengaku lokasi tepatnya yaitu berada di samping sawah atar penganti, nama aslinya dahulu disekitar daerah atar keniray dah setelah dari tempat itu bergeser ke tempat yang sekarang ini yaitu di jalur dua yang menghubungkan antara Pasar Liwa dan Way Mengaku kalau dahulu jalan raya Liwa – Ranau, sekarang menjadi bernama Jalan Raden Intan.

Itulah sekilas cerita tentang tempat-tempat Pekon Way Mengaku dimasa lampau, dan daerah–daerah tersebut mempunyai nama-nama asli sebelum dirobah menjadi nama-nama baru oleh orang-orang yang tidak mengerti sejarah serta tidak memiliki kepentingan terhadap sejarah tersebut, akibat yang timbul yaitu beberapa kali terjadi pergeseran tapal batas pekon, itu dampak yang nyata terjadi baik yang berbatasan dengan pasar liwa begitu juga dengan yang berbatasan dengan Pekon Balak Padang Cahya disamping membuat rancu tentang peta wilayah dikarenakan sebagian besar masyarakat tidak mau dan tidak perduli dengan pekonnya yaitu pekon Way Mengaku untuk itu mengguggah saya untuk sedikit berbuat tatkala saya bertugas sebagai anggota LHP (Lembaga Himpun Pemekonan).

Upaya mengembalikan nama-nama tersebut telah pernah saya buat berupa peraturan pekon, yang ditandatangani oleh Pihak Peratin dan Anggota LHP dikala itu, dan Way Mengaku belum berobah menjadi Kelurahan masih pekon dan kepalai oleh seorang Perwatin yang dipilih langsung oleh masyarakat yaitu Bapak Abdul Kodir, peraturan tersebut lengkap dengan lampiran peta pekon serta lampiran nama-nama wilayah tersebut dengan nama lama berobah menjadi nama-nama baru serta didalam peraturan tersebut saya kembalikan kepada nama-aslinya, yaitu nama yang berdasarkan sejarah terbentuknya wilayah (nama wilayah lama).

Demikian sejarah singkat tentang wilayah pekon Way mengaku, agar kita mengetahui sejarah tersebut dan sedapat mungkin merasa memiliki serta menjunjung tinggi sejarah keberadaan tempat wilayah sebagai identitas warga pribumi dan suku yang mendiaminya, karena kalau kita berdasarkan sejarah dalam menentukan wilayah serta batas-batas wilayah tentulah tidak akan terjadi kerancuan serta pergeseran tempat tidak ada yang merasa dirugikan oleh ketidak tahuan seseorang yang mengatas namakan pekon hendaknya selalu berkoordinasi dan meminta petunjuk terhadap orang-orang tua yang betul-betul mengetahui wilayah tersebut khususnya di wilayah Way Mengaku.

Tidak ada komentar: